Kamis, 24 Maret 2011

“Penambahan Perhatian Pada Materi Al Qur’an Guna Menambah Kwalitas Bacaan Dan Tajwid”


“Penambahan Perhatian Pada Materi Al Qur’an Guna Menambah Kwalitas Bacaan Dan Tajwid”
          Mentoring merupakan salah satu kegiatan yang mampu menambah pemahaman seseorang dalam bidang agama. Tidak hanya itu, kegiatan yang pada umumnya dilakukan secara rutinan ini juga mampu merecharge kembali iman dan meperkuat tali silaturahim atau ukhuwah islamiyah antar pesertanya. Didalamnya terdapat salah satu orang yang bertindak sebagai mentor (pemateri), sedangkan yang lain bertindak sebagai mentee (peserta). Umumnya kegiatan mentoring dilakukan dengan membagi pesertanya kedalam kelompok-kelompok kecil. Dan biasanya kegiatan ini dilaksanakan dengan setiap mentee berbaris melingkar, hal ini sangat memungkinkan setiap mentee dapat saling bertatap muka dengan mentee lainnya.
          Apabila dipelajari lebih lanjut, bentuk lingkaran merupakan salah satu bentuk yang dapat di katakan istimewa, pasalnya bentuk ini tidak memiliki ujung dan selalu kontinyu. Sehingga jika dihubungkan dengan tujuan pengaturan barisan dalam kegiatan mentoring yang membentuk lingkaran yakni diharapkan ukhuwah antar peserta mentoring tidak akan pernah terputuskan dan selalu bersinambung.
          Universitas Brawijaya merupakan salah satu perguruan tinggi yang didalamnya memuat kegiatan mentoring. Universitas Brawijaya dapat dikatakan salah satu universitas yang eksistensi dalam bidang keagamaannya masih terjaga dengan baik dan berjalan lancar, termasuk kegiatan mentoring. Setiap tahunnya dari Tim Mentoring UB selalu memberikan perhatian khusus bagi mahasiswa baru dalam pelaksanaan kegiatan mentoring karena pada kondisi tersebut seorang mahasiswa berada dalam pencaharian jati diri, sehingga mereka membutuhkan perhatian khusus. Dengan begitu nantinya akan ditemukan para kader yang siap mengemban amanah dalam melanjutkan perjuangan di jalan islam.
          Kegiatan mentoring di isi dengan berbagai materi yang mampu menambah pengetahuan seorang mentee dalam hal agama, sehingga para mentee menjadi lebih siap dalam menghadapi berbagai problematika di dunia perkuliahan. Nilai-nilai positif selalu di tanamkan dalam setiap kegiatan ini. Selain itu, sunnah-sunnah Rasulpun juga kerap di terapkan dalam setiap halnya. Salah satu contoh yang paling sederhana yaitu mengucapkan salam kepada sesama muslim. Hal ini sesuai dengan salah satu hadist yang berbunyi:
“Apabila salah seorang diantara kalian tiba di suatu majelis, hendaklah member salam dan bila akan meninggalkan majelis, hendaklah member salam, yang pertama tidak lebih berhak (dilakukan) dari yang terakhir.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
          Setiap kegiatan mentoring biasa di lantunkan ayat-ayat cinta dari Sang Rabb pemilik kerajaan langit dan bumi. Setelah itu dilanjutkan dengan materi-materi yang umumnya berupa pemberian semangat pada para mentee agar lebih tegar dalam menghadapi berbagai terpaan masalah dalam menjalani perjuangan yang sering kali melelahkan, sehingga tak jarang para mentee mengalami kefuturan. Selain itu kegiatan mentoring juga berisi tausiyah ataupun materi keagamaan dari mentor. Namun hal yang juga di sayangkan yaitu ketika seorang mentor kehabisan materi sedangkan masih ada waktu yang tersisa, biasanya selalu diisi dengan membicarakan hal yang tidak ada hubungannya dengan agama, bersenda gurau, atau bahkan sering ada yang tidur. Sungguh miris rasanya jika dalam kegiatan mentoring diperliahatkan kejadian-kejadian seperti itu. Salah satu hal yang membuat hati terasa semakin miris yaitu ketika mendengar pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an dari para mentee yang bisa dikatakan masih kurang dalam teknik bacaan maupun tajwidnya. Namun hal tersebut tidak juga menjadi menjadi motivasi untuk belajar lebih baik, malahan ada yang mempermainkan dalam bacaan Al Qur’an.
          Guna menanggulangi hal tersebut, sangat diharapkan adanya peningkatan perhatian terkait materi Al Qur’an yang dapat membuat para mentee menjadi lebih baik dalam hal bacaan Al Qur’an beserta tajwidnya. Hal ini dapt dilakukan dengan memberikan pelatihan pada para mentee khususnya yang masih kurang dalam bacaannya yaitu melalui pemberian contoh pembacaan Al Qur’an beserta tajwid yang baik dan benar dari mentor. Sehingga dengan kata lain, seorang mentor juga diharapkan mampu membaca Al Qur’an dengan bacaan dan tajwid yang baik dan benar.
          Pembacaan Al Qur’an secara benar menjadi hal penting bagi kaum muslim, pasalnya dalam pelaksanaan sholat bacaan ayat-ayat Al Qur’an haruslah benar karena bila ada kesalahan dalam bacaan akan menimbulkan makna yang berbeda. Sehingga dengan adanya perhatian khusus pada pembacaan Al Qur’an, di harapkan setelah mengikuti kegiatan mentoring para mentee dapat membaca Al Qur’an lebih lancar dan lebih baik. Ini juga akan mempermudah para mentee dalam pelaksanaan tilawah setiap harinya dan tidak ada rasa minder ketika membaca Al Qur’an di hadapan umum. Dengan begitu kemampuan membaca Al Qur’an beserta tajwid yang baik dan benar dapat di jadikan salah satu indicator keberhasilan kegiatan mentoring.
Oleh  : Elwin Purwanto, MSc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar